Sabtu, 03 November 2012

Buah Naga



pemupukan buah naga

1.Pemupukan

Pemupukan merupakan hal yang sangat vital sekali dalam budidaya buah naga,karena bila pemupukan tidak tepat,akan berakibat buah naga tidak tumbuh dengan maksimal.Untuk lebih lengkap mengenai pemupukan,baca postingan tentang pemupukan buah naga.Inti dari pemupukan adalah :Pada masa awal pertumbuhan yakni sejak tanaman muda hingga tanaman menjelang berbunga dan berbuah, tanaman buah naga banyak membutuhkan pupuk dengan kandungan unsur nitrogen (N) yang tinggi.Selanjutnya ketika tanaman buah naga mendekati masa berbunga dan berbuah, maka tanaman banyak membutuhkan pupuk dengan kandungan fosfor (P) dan kalium (K) yang tinggi.Jika anda ingin memupuk secara organik,untuk kandungan nitrogen (N) yang tinggi,gunakan air seni kambing.

2.Penyiraman
Buah naga memerlukan air yang cukup,tapi akan membusuk bila terlalu banyak air,bila kekurangan air,tanaman akan kerdil dan tidak tumbuh maksimal.

3.Pemangkasan.
Pemangkasan cabang yang tidak perlu pada tanaman buah naga sangat penting sekali,karena cabang yang terlalu banyak akan membuat buah naga lambat proses berbuah.dan buahnya juga akan jadi kecil-kecil.

4.Pengawasan buah naga
Pengawasan buah naga adalah hal yang vital,pengawasan disini termasuk menjaga agar batang tidak patah dengan cara memastikan batang tersebut merambat ke tiang penopang/panjatan buah naga,caranya dengan mengikat batang buah naga dengan kawat atau tali rafia ke tiang penopang atau panjatan,tapi jangan terlalu kencang mengikatnya agar batang tidak terluka dan busuk.Untuk lebih jelasnya lihat gambar diatas.

sumber : http://budidayabuahnaga.blogspot.com/2010/02/caratekniktips-budidayabercocok.html

buah naga


Ingin tahu bisnis tanaman apa yang saat ini makin menjanjikan? Jawabannya adalah bertanam buah naga. Tak percaya? Ini dia faktanya.
Menurut kepercayaan orang Cina, buah naga (Hylocereus undatus) dipercaya bisa membawa berkah. Bentuknya yang bulat lonjong, memiliki sirip, kulitnya berwarna merah jambu, dihiasi sulur atau sisik, sepintas mirip kepala ular naga. Sehingga, banyak orang juga menyebutnya sebagai dragon fruit, atau Houlungkuo, atau tanglung (batang melengkung).
Buah naga ini sebetulnya masih termasuk ke dalam keluarga kaktus, dan usianya bisa bertahan hingga belasan tahun. "Bahkan, di Vietnam ada buah naga yang usianya mencapai 20 tahun dan masih produktif. Sedangkan di Indonesia, buah naga baru dikembangbiakkan tahun 2000, jadi baru bertahan 8 tahun," tutur Sinatra Hardjadinata dari Indian Hill.
Sinatra melanjutkan, ada 4 jenis buah naga yang kini dikenal orang. Buah naga kulit merah daging putih (Hylocereus undatus), kulit merah daging merah (Hylocereus polyrhizus), super red yang medekati warna ungu (Hylocereus costaricensis), dan kulit kuning daging putih (Selenicerius megalanthus).
Jenis yang disebut terakhir, lanjutnya, tumbuh lebih lama dan ukuran buahnya lebih kecil, sehingga akan merugi jika dibudidayakan. "Berat satu buahnya saja hanya 1 ons," ujar Sinatra lagi, saat dijumpai di perkebunannya di daerah Sentul.
Namun, ia mengingatkan, dalam merawat buah naga sangat dibutuhkan sinar matahari penuh. Selain itu, mulai dari penanaman sampai usia produktifnya, buah naga membutuhkan cukup penyiraman. Namun, saat menyiramnya, jangan sampai media tanamnya tergenang karena akan membuat batang cepat membusuk.

Menurut Sinatra, media tanam untuk buah naga diperlukan yang toleran terhadap tingkat keasaman. Jika media tanahnya kurang asam, ia menyarankan, bisa menambahkan sedikit kapur. "Tanaman ini membutuhkan hara lebih banyak, yang berasal dari tanah dan pupuk kandang."
Syarat lainnya, lahan yang akan ditanami juga harus porous, berpasir, dan pakai pupuk kandang kambing yang dikomposkan dulu. Dalam setahun, pemupukan cukup dilakukan 2 kali. Yang perlu diingat juga, imbuhnya, awasi selalu hama yang bisa merusak tanaman buah naga seperti gulma atau bekicot.
Kendati demikian, mengembangbiakkan buah naga dari biji akan memakan waktu lama. Sinatra menyarankan, "Lebih mudah dengan stek batang. Asalkan batangnya sudah tua atau pernah berbuah. Seperti menanam singkong, batang buah dipotong lalu ditancapkan di tanah. Setelah 8 bulan, akan mulai berbuah. Dalam setahun, bisa panen 2-3 kali jika ditanam secara benar."
PROSPEK CERAH
Buah naga akan tampil indah jika ditanam di lahan yang agak luas atau media tanam yang tak terbatas ruangnya. Dan agar penampilannya lebih rapi, kata Sinatra, "Beri jarak antara tanamannya, dan beri penyangga pada batangnya. Di antara tanaman pun bisa ditanami berbagai umbi-umbian agar makin indah."

Namun, jika tak punya lahan luas, buah naga pun sebenarnya bisa ditanam di dalam pot berukuran besar atau drum bekas, dan masih bisa berbuah. Yang penting, imbuhnya, tanaman bisa terkena cukup sinar matahari dan diberi penyangga agar tak terlalu melengkung batangnya.
Menurut Sinatra, pada satu pohon buah naga dalam pot, jika sudah berbuah, bisa sampai 50 buah banyaknya. Di perkebunannya, Sinatra juga menyediakan bibit dalam skala besar, kecil, dan untuk tambulapot (tanaman buah dalam pot). Buah naga yang ditanam di pot juga bisa menjadi sangat menarik saat dijadikan sebagai pemanis ruangan, atau tanaman gantung.
Penyangga batang buah naga pun tersedia dalam berbagai jenis, antara lain yang terbuat dari besi beton, kayu, atau batang tanaman hidup lainnya. "Penyangga besi akan lebih awet dibanding peyangga kayu. Dan meskipun batang tanaman hidup bisa dijadikan penyangga, tapi saran saya sebaiknya jangan digunakan, karena nanti akan berebut makanan dengan buah naganya."

Uniknya lagi, sebagai peluang bisnis, menurut Sinatra, buah naga cukup menjanjikan, lho! Apalagi pertumbuhan buah naga cukup mudah dan cepat. Bahkan dalam sehari saja batangnya bisa tumbuh 2 cm.
"Dari 200 pohon buah naga yang ditanam, panen buahnya bisa mencapai 100 kg. Harga jual buahnya sekitar Rp 30- 35 ribu per kilo. Panen paling banyak terjadi di bulan Februari dan dua bulan kemudian, panen pun selesai," papar Sinatra. Buah naga bisa dinikmati begitu saja setelah kulitnya dikupas, atau 
dijadikan jus yang segar.

sumber :  http://dialerbisnis.blogspot.com/2011/03/prospek-cerah-buah-naga-dalam-pot.html

buah naga dalam pot


Tanaman buah naga bisa digunakan sebagai tanaman hias untuk memperindah halaman rumah sekaligus bisa dinikmati buahnya.. Buahnya dapat dipetik setiap minggu apabila sudah memiliki lebih dari 10 cabang produksi.
Kelebihan penanaman buah naga di pot adalah kita biasa memindahkan dan mengatur letak tanaman sesuai keinginan. Tetapi untuk menghasilkan tanaman buah naga yang produktif tetap harus diketahui cara perawatan dan pemupukan yang benar.
Berikut ini adalah langkah-langkah yang dilakukan dalam pembudidayaan buah naga di pot :
1.    Menyiapkan Pot
Anda bisa menggunakan berbagai jenis pot dari bahan semen, plastic, tanah liat atau drum bekas yang dipotong. Tetapi menurut pengalaman, pot dari bahan tanah liat adalah yang paling ideal karena tanaman buah naga membutuhkan perubahan suhu yang drastic dari siang ke malam dalam proses pembungaan. Ukuran pot yang digunakan semakin besar semakin baik, minimal berdiameter sekitar 40cm.
2.    Menyiapkan Tiang Panjatan
Tanaman buah naga membutuhkan tiang panjatan untuk menopang supaya tidak roboh. Nantinya tiang ini akan dililit akar udara dan akan menopang beberapa cabang produksi yang berat yang tentu saja perlu dipilih dari bahan yang kuat tetapi juga perlu diperhatikan jangan sampai pot tidak bisa menahan beban berat tiang panjatan.
Sebaiknya tiang panjatan dibuat dari besi beton berdiameter 8-10 cm, atau balok kayu yang kuat dan tahan lama karena usia buah naga yang bisa mencapai puluhan tahun. Tinggi tiang antara 150-200 cm disesuaikan dengan besar pot. Pada bagian bawah tiang diberi kaki-kaki penguat agar nantinya bisa kuat dan tidak mudah goyah. Untuk tiang dari besi beton, bagian yang terpendam dalam tanah bisa diberi aspal untuk menghindari karat. Untuk bagian atas tiang diberi piringan yang berbentuk seperti stir mobil yang berfungsi untuk menyangga cabang-cabang produksi yang banyak.
3.    Media Tanam
Setelah pot dan tiang panjatan sudah selesai disiapkan, selanjutnya adalah menyiapkan media tanam. Bahan-bahannya adalah pasir, tanah, pupuk kandang dan kompos dengan perbandingan 2:1:3:1. Anda juga bisa menambahkan bubuk batu bata merah secukupnya dan dolomit (kapur pertanian) sebanyak 100 g dicampur rata dengan bahan-bahan tersebut. Kemudian media tanam disiram dengan air hingga kondisi jenuh dan dibiarkan selama sehari semalam.
4. Penanaman bibit
Bibit sebaiknya dipilih yang besar, dari batang tua yang berwarna hijau tua keabuan dan bebas dari penyakit. Idealnya panjang bibit yang ditanam minimal 30 cm. Selanjutnya bibit ditanam disekitar tiang panjatan dengan kedalaman 10 cm, jangan terlalu dalam karena akan mengakibatkan pertumbuhan yang kurang bagus. Setelah ditanam media tanam ditekan-tekan agar bibit tidak mudah roboh. Selanjutnya media tanam disiram dengan air dan diletakkan ditempat terbuka tidak ternaungi yang terkena sinar matahari langsung.
5. Pemeliharaan Tanaman
Pemeliharaan tanaman buah naga yang ditanam di pot tidak jauh beda dengan buah naga yang ditanam dikebun yaitu meliputi pemupukan, penyiraman dan pemangkasan cabang yang tidak diperlukan. Selain itu, yang perlu diperhatikan adalah tanaman dipastikan menempel dengan baik pada tiang panjatan dan tidak roboh, oleh karena itu perlu dilakukan pengikatan batang buah naga pada tiang dengan menggunakan tali atau kawat dengan bentuk ikatan seperti angka ‘8’ tidak boleh terlalu kencang karena bisa merusak batang atau cabang seiring pertumbuhannya yang semakin membesar.
Cabang hasil pemangkasan bisa ditanam kembali untuk menambah jumlah bibit yang bisa di tanam di pot yang lain.


sumber : http://sogolagro.wordpress.com/2011/03/29/cara-budidaya-buah-naga-dalam-pot/