Senin, 22 Oktober 2012


MedanBisnis – Medan. Harga sayuran yang dijual di sejumlah pasar di Medan kembali mengalami kenaikan menyusul minimnya pasokan sayuran dalam beberapa hari terakhir. Sejumlah pedagang mengaku, hingga saat ini pasokan sayuran dari Berastagi dan Tanah Karo berkurang hingga lebih dari 40%.
Rosmalia, seorang pedagang di Pusat Pasar mengatakan, minimnya pasokan tersebut memaksa pedagang untuk menaikkan harga sayuran lantaran permintaan konsumen cenderung meningkat. "Biasalah itu, kalau pasokan sudah minim dan permintaan tinggi, kami menaikkan harga," katanya, kepada MedanBisnis, Kamis (18/10).

Pantauan MedanBisnis di sejumlah pasar, harga sayuran yang naik itu seperti sawi putih yang kini kembali dijual dengan harga Rp8.000 per kg naik dari Rp6.000 per kg, begitu juga dengan kembang kol dan brokoli yang dijual dengan harga Rp10.000 per kg atau naik dari Rp7.500 per kg. Sayuran lainnya yang juga naik antara lain terong, wortel, tomat, cabai dan sejumlah komoditas lainnya yang rata-rata naik antara 5- 20% dari harga sebelumnya.

Debora, pedagang di sayuran di Pasar Petisah Medan mengatakan, dalam sehari pihaknya biasanya memasok sayuran hingga lebih dari 500 kg. Tapi dengan minimnya sayuran seperti sekarang ini, pedagang hanya bisa memasok tidak lebih dari 300 kg setiap hari. Padahal, permintaan konsumen biasanya melebihi angka itu. Pedagangpun mengambil langkah dengan menaikkan harga.

Diungkapkannya, penaikan harga oleh pedagang tersebut sengaja dilakukan untuk memeroleh pendapatan tambahan sehingga bisa menutupi biaya operasional. Maklum, dengan pasokan yang minim itu, pendapatan pedagang mengalami penurunan jika harga lama tetap dipertahankan. Bahkan, untuk menutupi biaya operasional saja tidak cukup.

Sejumlah pedagang memperkirakan, minimnya pasokan sayuran tersebut disebabkan karena cuaca buruk yang melanda Sumut dalam sepekan terakhir. Hal tersebut menyebabkan proses distribusi sayuran dari sentra penghasil sayuran sedikit terhambat. Selain itu, kemungkinan besar hasil panen patani sementara merosot, hal tersebut terlihat dari agen pengumpul yang membawa sayuran juga sedikit.

Meski harga sayuran terus mengalami kenaikan, pedagang mengaku hal tersebut belum berpengaruh terhadap permintaan konsumen yang hingga saat ini tetap tinggi. Begitupun, pedagang pesimistis permintaan akan terus tinggi hingga sepekan ke depan jika harga sayuran tetap mahal. "Ini baru awal-awal jadi belum berpengaruh (terhadap permintaan-red), kalau hal ini berlangsung hingga satu atau dua minggu, otomatis permintaan akan turun," kata Sulaiman, pedagang sayuran di Pasar Sukaramai. (daniel pekuwali)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar