Senin, 22 Oktober 2012


(Berita Daerah - Jawa), Sejumlah petani di daerah Pantura Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, mengaku kesulitan memenuhi pesanan konsumen karena produksi terbatas sedangkan permintaan dari pasar tradisional terus meningkat.
Kepala Seksi Kelembagaan dan Pengembangan Tani Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Indramayu, Ir Anang kepada wartawan di Indramayu, Selasa, mengatakan, sejumlah petani sawi pakcoy kesulitan memenuhi permintaan pasar.

Produksi sayuran dataran rendah di Indramayu perlu ditingkatkan, kata Anang, karena pesanan pasar tradisional terus meningkat, kesempatan bagi petani setempat untuk mengembangkan usaha tersebut.

Anang menuturkan, usaha budidaya sawi pakcoy cukup menguntungkan bagi petani karena harganya bertahan tinggi dibandingkan tanaman lain.

"Masa tanam sawi putih sekitar 25 hari, cukup singkat modal dasar petani cepat kembali, selain itu keuntungan masih menjanjikan dari lahan 1000 meter menghasilkan dua ton,"katanya.

Harga sawi pakcoy dari petani dijual Rp3000 per kilogram, kata dia, hasil panen 1000 meter lahan pertanian hingga dua ton, modal tanam paling Rp2,5 juta. Keuntungan petani bisa mencapai Rp3,5 juta.

Sementara itu Hariri petani sayuran dataran rendah di Indramayu mengaku, petani sawi pakcoy kesulitan memenuhi pesanan sejumlah pasar tradisional, padahal lahan tanam ditambah.

Sawi putih semakin diminati oleh konsumen lokal, kata dia, sebelumnya petani kirim sawi pakcoy tersebut untuk Singapura dan Korea, tetapi pasar lokal semakin menggairahkan eskpor terbengkalai.

H Sobari pedagang sayur di Kanoman Cirebon menuturkan, pasokan sawi pakcoy masih didatangkan dari Kabupaten Indramayu, tapi kiriman sering terhambat, akibat produksi mereka masih terbatas.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar